Advertiser

Your Ad Here

MUAMALAH MALIYAH Dalam Konteks FIKIH ISLAM

Oleh Ustadzkhuna Al Fadhil Kholid Syamhudi, Lc –Hafidzahullah-

LARANGAN GHARAR

DEFINISI GHARAR,

MAKNA BAHASA

Kata Al Gharar dalam bahasa Arab adalah isim mashdar dari kata (غرر) yang berkisar pengertiannya pada kekurangan, pertaruhan (Al Khathr), menjerumuskan diri dalam kehancuran dan ketidakjelasan.

ISTILAH SYARI’AT

Jual beli Gharar adalah semua jual beli yang mengandung ketidakjelasan atau pertaruhan atau perjudian. Atau semua yang tidak diketahui hasilnya atau tidak diketahui hakekat dan ukurannya.

Ketentuan Dasar Gharar yang Dilarang dalam Muamalah

Diantara yang harus diperhatikan dalam mengenal gharar yang terlarang adalah tidak boleh memahami larangan syari’at Islam terhadap gharar secara mutlak yang telah ditunjukkan lafadz larangan tersebut. Namun harus melihat dan meneliti maksud syari’at dalam larangan tersebut, karena hal tersebut dapat menutup pintu keluasaan jual beli dan itu tentunya bukan tujuan syari’at. Sebab hampir semua bentuk muamalat tidak lepas dari gharar.

GHARAR YANG TERLARANG

n Gharar-nya besar dan dominan pada akad transaksi

n Kebutuhan umum tidak membutuhkannya

n Mungkin menghindari darinya kecuali tanpa susah payah

n Gharar yang dilarang hanya pada akad mu’awadhah

n Gharar ada pada asal, bukan sampingan (taabi’).

JENIS-JENIS GHARAR

n Jual beli barang yang belum ada (Ma’dum)

n Jual beli barang yang tidak jelas (Majhul)

n Jual beli barang yang tidak mampu diserahterimakan

HUKUM-HUKUM JUAL BELI YANG MENGANDUNG UNSUR GHARAR

n Yang disepakati larangannya dalam jual beli, seperti jual beli yang belum ada wujudnya (Ma’dum)

n Disepakati kebolehannya, seperti jual beli rumah dengan pondasinya, padahal jenis dan ukuran serta hakekat sebenarnya (dari pondasi rumah tersebut) tidak diketahui

n Yang masih diperselisihkan, apakah diikutkan pada bagian yang pertama atau kedua
0 Responses

Posting Komentar