Advertiser

Your Ad Here

Mewaspadai Gerakan Salafi

«Opini»
Dikirim oleh Hafidin tanggal 16/05/2003 @ 06:07:35

Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji hanya milik Allah Rabb alam semesta. Shalwat dan salam kepada Rasulullah, keluarga dan para shahabat.

Salafi sebagai satu manhaj adalah satu keharusan. Manhaj ini terproyeksikan dengan menjadikan Al-Quran, sunnah nabawiyah dan ijma' para ulama salaf sebagai sumber dalam beragama (tadayyun). Dan tidak satupun dari ulama atau kelompok yang menolak pandangan ini. Bahkan gerakan-gerakan kebangkitan kontemporer menjadikan manhaj salafi ini sebagai manhajnya dalam pergerakannya.

Namun salafi sebagai satu gerakan (harakah) atau hizb adalah problem. Gerakan ini menguat seiring dengan hegomoni Amerika di dunia. Gerakan ini menyebar dengan cepat ke seluruh dunia setelah terjadi Perang Teluk I yang merupakan rekayasa Amerika untuk menancapkan kukunya di dunia arab. Tujuan gerakan ini sudah jelas, membendung shahwah islamiyah (kebangkitan Islam) dan menghancurkan harakah islamiyah (gerakan Islam). Bagi Amerika merupakan satu keniscayaan mendukung gerakan ini secara pemikiran dan pilitik karena berarti peradaban meterialis jahiliyah akan tetap kokoh di bumi. Dan bagi Kerajaan Saudi merupakan juga satu keharusan mendukung gerakan ini secara ekonomi karena berarti keberlangsungan hidup kerajaan akan tetap terjamin.

Salafi sebagai satu gerakan sangat mirip dengan keadaan menjelang Khilafah Turki Ustmani runtuh. Betapa agen-agen yahudi melalui organisasi bawah tanah mereka, yaitu Fremasonry berhasil menyusup ke dalam lingkaran pusat pemerintahan baik politik dan keagamaan. Dalam politik para jenderal dan menteri adalah orang-orang binaan atau keturunan yahudi dogma. Sedang dalam keagamaan mereka menjadi mufti khilafah yang di sana disebut dengan syaikhul islam. Karenanya mereka berhasil setelah itu mengakhiri kekhilafahan umat tesebut.

Sekarang gerakan bawah tanah yahudi, Fremasonry memanfaatkan atau malah sudah menyusupkan orang-orangnya di dalamnya. Maka tidak heran dimana-mana gerakan salafi ini kemudian berusaha memisahkan umat dari para duat, para ulama, para mufakkir dan para zuama' yang punya kedudukan harum di mata mereka. Maka terjadilah fitnah, hujatan, hasutan, tuduhan dan penghancuran karakter dimana-mana. Semuanya dilakukan dengan alasan semua mereka itu adalah ahlul bidah, mengusung pikiran khawarij atau shufiyah atau asyariyah atau muktazilah, dan karena mereka lebih berbahaya dari pada orang-orang kafir dari yahudi dan nasharani.

Tokoh yang paling populer dari gerakan salafi dalam mengusung fitnah adalah Dr. Rabi Bin Hadi Al-Madkhali. Dia ini selama dua puluh tahun pernah menjadi anggota gerakan Al-Ikhwan Al-Muslimun. Dia adalah penyusup dalam gerakan tersebut yang sengaja dimasukkan untuk mempelajari dan kemudian menjadi konsoltan pemikiran untuk menghancurkan gerakan ini dan setelah itu gerakan-gerakan yang lain. Dia pertama kali bergabung atau masuk dalam gerakan salafi setelah bertemu atau menghadiri muhadharah (ceramah) Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani di Saudi. Tetapi anehnya dia mengatakan setelah itu kepada para muridnya, 'salafiyyatuna aqwa min salafiyyati al-Albani' (salafi kita jauh lebih kuat daripada salafinya Al-Albani). Dia juga menghantam tokoh salafi di Kuwait, Syaikh Abdurrrahman Abdul Khalik dll. Bahkan Al-Allamah Syaikh Abdul Aziz Bin Abdullah Bin Baz tidak luput dari mulut kejinya ketika beliau mengatakan bahwa Al-Ikhwan Al-Muslimun dan Jamaah Al-Tabligh masih termasuk ahlus sunnah dengan menuduhnya, 'Syaikh Bin Baz sudah mencoreng salafi'.

Melihat Fenomena ini seorang ulama yang berwibawa di Saudi, Syaikh Dr. Bakar Bin Abdullah Abu Zaid tampil melakukan koreksi dan kritik dengan apa yang dilakukan oleh Rabi Bin Hadi Al-Madkhali. Dan bahwa buku-buku dan kaset-kaset ceramah Rabi tidak lebih hanyalah ghibah, fitnah dan menghasut para syabab pemuda) untuk menghujat duat dan ulama. Secara tegas Syaikh Bakar menyebut gerakan Rabi dan murid-muridnya sebagai su'atul fitnah (pengusung fitnah). Oleh karena itu beliau tulis beberapa buku sebagai nasehat kepada Rabi dan murid-muridnya beberapa buku, seperti: Tashnifun Naas Baina Al-Zhan wa Al-Yakin (Menghakimi Orang Antara Prasangka Dan Keyakinan), Al-Risalah Al-Dzahabiyyah (Surat Emas), At-Ta'alum (Bahaya Sok Tahu) dll. Dan pada akhirnya sampai Rabi Bin hadi ini di usir oleh Amir madinah dari sana.

Di Saudi jumlah penasehat militer asal Amerika ada puluhan ribu orang, baik analis intelegen, ahli strategi militer, ahli perencanaan dan pertahanan dll. Dan tidak di pungkiri mereka ini sesungguhnya adalah agen-agen CIA dan Mossad, serta anggota gerakan bawah tanah yahudi. Nah setelah dua puluh tahun lebih mereka berkerja keras tampaklah hasilnya. Mereka mampu menghancurkan gerakan salafi dengan membuatnya terpecah-pecah dan saling menghujat, dan kemudian mereka juga menemukan cara paling afektif bagaimana memerangi shshwah islamiyah dan harakah islamiyah dengan cara sebagaimana di atas. Dampaknya umat menjadi binggung, bahkan tidak tertarik dengan Islam. Dan tingkat kepercayaan umat kepada duat, ulama, mufakkir dan zu'ama menjadi menipis. Sungguh kerjasama Amerika, Israel dan Saudi yang sangat canggih.

Harakah Islam sangat berterimah kasih dengan gerakan pembusukan ini. Betapa semakin hari mereka menjadi semakin matang. Kekurangan-kekurang di sana-sini terus di perbaiki. Hatta dalam beberapa masalah akidah yang selama ini di tuduhkan gerakan salafi ini. Dan harakah islam semakin matang dengan mu'amarah (konspirasi) dan tahadiyat (tantangan) musuh-musuh Islam. Dan Harakah Islam semakin yakin bahwa masa yang di janjikan oleh nabi saw dalam hadits-nya riwayat Imam Tirmidzi sudah sangat dekat. Dan bahwa masa depan dan kemenangan adalah untuk Islam. Allahu Akbar. Dan menjadi kewajiban bagi kita yang mengerti shira' (pertarungan) sekarang untuk menyadarkan umat dari bahaya yang sedang mengancam ini. Teruslah berdakwah dan beramal wahai saudaraku.

Demikin tulisan singkat ini. Jika Allahmasih memberikan umur insya Allah ana sambung dengan tulisan yang lain.

Wassalamu'alaikum wr wb









Dikirim oleh zaq tanggal 18/05/2003 @ 20:59:02
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Sebelumnya izinkan saya, dengan keterbatasan ilmu yang saya miliki, menanggapi tulisan Sdr. Hafidin.
Saya sepenuhnya sependapat, bahwa salafy sebagai manhaj adalah suatu keharusan. Tapi saya tidak pernah masuk ke dalam salafy sebagai suatu gerakan atau hizb, sebagai mana yang anda sebutkan. Saya banyak berteman dengan orang-orang dari jamaah IM, tabligh dan sebagainya, termasuk dengan orang yang mungkin anda sebut sebagai "gerakan salafy".
Saya pernah beberapa kali mengikuti kajian salafy di Bandung, karena terbuka bagi siapapun untuk mengikutinya . Menurut saya kajiannya sangat ilmiah dan menarik ( selalu diikuti dalil-dalil yang jelas), banyak ilmu yang bisa saya ambil di sana, karena dibawakan oleh seorang murabbi yang memiliki dasar pendidikan Islam yang mumpuni (bukan murabbi karbitan). Demikian halnya dengan tulisan Dr. Rabi bin Hadi, walaupun saya tidak begitu suka membacanya,(saya pernah membacanya sedikit, semoga Sdr.Hafidin juga pernah membacanya), saya melihat bahwa beliau berhujjah dengan mengutip dalil-dalil (dari Al Qur'an, Hadits dan perkataan ulama) . Setiap kali beliau menuliskan tentang kesalahan pada suatu gerakan (harakah) selalu beliau sertai dengan dalil pula. Berbeda dengan tulisan saudara Hafidin, saya tidak melihat Sdr. Hafidin memberi dalil yang kuat atas kesalahan yang beliau tujukan pada suatu "gerakan salafy". Saya melihat dalil Sdr. Hafidin berikan hanya berdasarkan "informasi intelejen" :D yang tidak jelas asalnya yang menyebutkan bahwa Fremasonry memanfaatkan atau malah sudah menyusupkan orang-orangnya di dalamnya, bla bla bla. Saya justru takut perkataan Sdr. Hafidin inilah yang banyak mengandung ghibah dan fitnah. Sanggupkah Sdr. Hafidin menyediakan empat saksi (jika ada pengadilannya) yang bisa mendukung "informasi intelejen" yang beliau sebutkan. Sadarkah kita bahwa selama ini ummat Islam telah banyak terpecah belah karena "informasi intelejen" semacam ini yang tidak jelas asalnya.
Saya juga mempertanyakan Bahwa Al-Allamah Syaikh Abdul Aziz Bin Abdullah Bin Baz pernah mengatakan bahwa Al-Ikhwan Al-Muslimun masih termasuk ahlus sunnah. Mengenai jamaah Tabligh, bukankah Syaikh Abdul Aziz Bin Abdullah Bin Baz sudah meralat ucapannya ( saya baca di tulisan Dr. Rabi bin Hadi). Jika Sdr. Hafidin punya informasi bahwa Syaikh Abdul Aziz Bin Abdullah Bin Baz meralat lagi pernyataannya tentang Jamaah Tabligh, tolong beri tahu saya sumber infonya. Bahkan saya melihat pada tulisan Dr. Rabi bin Hadi juga banyak mengutip perkataan Abdul Aziz Bin Abdullah Bin Baz.
Saran saya pada saudaraku Sdr. Hafidin, agar jika anda mengkritik suatu yang anda sebut "gerakan" silakan saja anda mengkritik, tapi sebaiknya ajaran (substansi) yang diberikan pada "gerakan" tersebutlah yang anda kritik tentunya dengan dalil yang kuat. Selanjutnya saya mengharapkan lagi tulisan Sdr. Hafidin. Sekian, mohon maaf jika ada perkataan yang salah.
Sekali lagi saya tidak pernah masuk ke dalam "gerakan salafy" (kalau ada), saya hanya pernah mengikuti kajiannya, itupun sangat jarang.

Wassalamu'alaikum wr. wb.
Dikirim oleh IKHWAN STTTELKOM tanggal 24/05/2003 @ 03:29:29
assalamualaikum wr.wb.
Saya merasa aneh ketika saya membaca wacana ini(WACANA HAFIDIN DAN ORANG ORANG YG SEPENDAPAT DG NYA ),selama ini saya tidak menemukan keterangan dari apa yang anda utarakan dalam buku ,majalah,buletin ataupun keterangan yang lain dan saya sangat menyesalkan mengapa anda tidak mencantumkan rujukan ataupun bukti yang jelas untuk mendukung argument anda ,sedangkan cukup seseorang cukup dikatakan pendusta jika dia menyampaikan suatu khabar tanpa tabayun (di cek) kembali .
Dari wacana ini saya bisa menangkap bahwa anda bermaksud membuat umat menjadi bingung dan membuat kabur sesuatu yang telah jelas dengan mengadu antara Ulama Ahlussunnah sedangkan bukti tidak ada sama sekali .

Saya akan menanggapi tulisan anda yang saya nilai tidak lepas dari empat kemungkinan
a.Mungkin karena kejahilan(kebodohan) anda/kedangkalan ilmu anda atau
b.Karena anda salah dalam mengambil ilmu atau
c.Anda dengki atau
d.Anda merasa tidak bisa menerima kritikan yang ditujukan kepada kelompok anda
atau bagi anda sendiri .

Saya jelaskan bahwa salafy merupakan suatu pemahaman /metoda dalam memahami agama ini dengan merujuk kepada Al-Qur'an dan As Sunnah dengan pemahaman para sahabat nabi dan bukan merupakan suatu gerakan atau harokah.

Saya merasa heran dengan omongan orang-orang yang berbicara dengan kebodohannya tanpa tabayun apakah berita itu benar atau sebaliknya.Mereka selalu mendengung-dengungkan serta menjelek-jelekan para Mufti (ahli fatwa) Saudi sebagai antek-antek AS setelah perang Teluk pecah.

Wahai Saudra-saudaraku , mengapa antum tidak melihat dari sisi negara Kuwait
(negara yang mayoritasnya adalah MUSLIM) yang ketika itu di invasi oleh Iraq.Iraq yang ketika itu dipimpin oleh Saddam Husain (seorang murid Michael Aflaq (Nasrani)dan mendirikan partai SOSIALIS Al-Ba'ts.Tidak hanya itu saja,dia juga mengerahkan pasukan pendukungnya ke perbatasan Saudi Arabiya untuk menteror Kerajaan Saudi.Bahkan melemparkan rudal Scud nya ke ibukota Riyadh.Betapa banyak kaum muslimin yang tidak berdosa terbunuh tanpa mengerti salah apa mereka hingga diserang.

Dengan menambahkan tulisan "Allahu Akbar" di benderanya Saddam membantai dan membunuh kaum muslimin .Bisakah yang demikian disebut Jihad Fi Sabilillah?.Hingga akhirnya para ulama memberi fatwa bolehnya meminta bantuan kepada orang nashrani (AS) untuk mengusir pasukan Sosialis Ba'atsi.Lihatlah wahai saudaraku sekalian,Bahwa dalam mengambil keputusan/fatwa,para Ulama mempertimbangkan dengan cermat.

Anda mungkin masih ingat pada tahun 1999/2000 ketika muslimin di Ambon dibantai,diperkosa,diusir dari tempat tinggalnya dan Agama ini dihina oleh kaum Kuffar.
Para Ulama dan salah satunya Syaikh Rabi sendiri yang menyatakan dan memberi fatwa bahwa jihad di Maluku & Ambon adalah Wajib ‘Ain bagi muslimin di Indonesia,Jadi apakah da’wah Salafy dikatakan “membendung kebangkitan Islam”?.Saya sangat heran sekali

Menanggapi pernyataan tantang “Salafy menghancurkan gerakan islam” (yang tentunya didalam firqoh tsb terdapat penyimpangan berupa kesyirikan dan kebid’ahan ),saya nukilkan perkataan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah:
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan tatkala beliau menjelaskan keutamaan orang yang tegak membantah ahlul bid’ah dan kebid’ahanya:”Seandainya tidak ada orang yang Allah bangkitkan untuk menolak bahaya para Ahlul Bid’ah niscaya akan rusaklah dien ini kerusakannya itu lebih besar dibandingkan kerusakan penguasaan musuh (atas umat ini).Karena Ahlul –Harbi (musuh perang) jika menguasai tidaklah merusak hati dan Dien yang terdapat didalamnya.Sedangkan mereka (Ahlul-Bidah )akan merusak hati sejak permulaannya “.(Mauqif Ahlis Sunnah Wal Jama’ah min Ahlil –Ahwa’wal Bida’;hal :492).

menanggapi celaan kep.syaikh Rabi saya komentar:
Dr. Rabi Bin Hadi Al-Madkhali adalah seorang Ulama yang tidak diragukan lagi keilmuannya.Telah banyak karya-karya yang telah beliau tulis jadi tidak heran
Banyak pujian para ulama terhadap Pribadi, Manhaj, dan kitab-kitab beliau.
Dan dia pula dikenal sbg pembela da’wah Salafyah dan pembongkar Kesesatan Hizbiyyah.
Dan tidak heran banyak orang hizzbiyyun yang mencela beliau dikarenakan dibongkarnya borok-borok mereka.
Saya nukilkan :

1.Syaikh Nashiruddin Al-Albani (seorang Ulama besar)
Ketika beliau ditanya beberapa pemuda yang ragu terhadap Syaikh Rabi dan sayaikh Muqbil apakah berada diatas Manhaj Salaf ?
Syaikh Albani menjawab:
Orang yang merendahkan syaikh Rabi dan Syaikh Muqbil hanyalah muncul dari salah satu dari dua golongan manusia ,apakah dari orang jahil ataukah ahlul bid’ah.
(dikutib dari dialog Syaikh Abul Hasan Al-Masri dengan Syaikh Al-Albani )
2.Syaikh Zaid bin Hadi Al-Madkhali
Diantara Ulama yang tampil membantah kitab-kitab Sayyid Quthb dan Al Maududi termasuk didalamnya adalah Jamaah Tabligh adalah saudara kita yang Mulia Syaikh Rabi bin Hadi Al- Madkhali yang terwujud dalam 6 kitabnya. (An-Nashrul Aziz hal 21-22)

Dan Masih banyak lagi pujian para Ulama seperti Syaikh Shalih Suhaimi,Syaikh Ahmad bin Yahya An-Najmi seorang Mufti kota Shamithah ),Syaikh Muhammad bin Abdillah As-Ubayil (pimpinan masjidil Haram & masjid Nabawi)

Yang jelas penetapan harus dengan bukti dan saksi yang jelas bukan berdasar “katanya dan katanya”.

Bila Antum memang mencari kebenaran saya sarankan anda untuk belajar,mengkaji ilmu,dengan pemahaman yang jauh dari akal-akalan,perasaan,dan hawa nafsu ,Sebelum anda menghukumi seseorang ,lebih-lebih lagi dia adalah seorang Ulama yang telah mendapat Tazkiyah dari para Ahlul Ilmi lainnya.
Sebagai penutup saya untaikan syair

Tidak akan terusik lautan yang luas,
Hanya dengan lemparan batu seorang anak kecil……………….

Sebagian saya kutip dari majalah Salafy edisi 10 dan edisi 41
Wallohu a’lam
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
STTTELKOM,BANDUNG


Sampai detik ini ana belum melihat tanggapan yang subtansial dari masalah-masalah krusial yang ana tulis. Dari hizb atau harakah salafiyah kebanyakan menaggapi secara emosional dan taklid. Apalagi Ikhwan STT Telkom, seolah majalah As-Sunnah dan Salafi kitab suci saja. Apakah kalau anda tidak mengetahui berarti masalah itu tidak ada? Semenjak dulu selalu begitu model berpikiran orang-orang dalam hizb salafi, arogan dan seolah orang yang ihathah dengan maklumat dan ma'arif yang ada. Anda siapa? Belajar syariah saja dari bahasa Indonesia sudah membodoh-bodohkan orang. Kitab yang ada bawa kemana-mana hanyalah untuk menakut-nakuti orang awam, karena anda membacanya dengan di talkin dan itupun kitab-kitab karangan orang kontemporer dengan bahasa yang sederhana dan mudah. Anda tidak dapat membaca kitab-kitab arab sudah berlagak menjadi ulama atau mujtahid besar. Sepuluh hadits lengkap dengan sanadnya dari mukharrij sampai shahabat saja tidak hapal sudah berlagak pakar atau alim. Bukankah ini ta'alum (berlagak pinter)?. Dan anda satu juz quran saja juga tidak hapal atau minimal satu surat sajalah al-Baqarah, bagaimana anda sudah berlagak menjadi mufti? Inilah sifat umum dari hizb salafi, arogan dan selalu memahami nushush dari aqwal para ulama sesuai dengan selera hawa nafsunya, mentahrif kitab-kitab para duat untuk kepentingan Yahudi dan Saudi sebagaimana yang dilakukan oleh Rabi Bin Hadi Al-Madkhali dalam buku-buku bantahannya kepada para pengkritiknya.

Kemudian kepada ukhti Sulis saya lebih tahu tentang siapa mereka, kapan mereka lahir dan kapan mereka wafat, murid-murid dan kitab-kitab mereka. Saya punya lengkap semua kitab Syaikh Nashiruddin Al-Albani dari yang paling besar seperti Al-Silsilah atau Irwaul Ghalil sampai yang paling kecil seperti Shifat Shalatun Nabiy atau yang baru-baru saja di keluarkan oleh muridnya Ali Hasan Al-Atsari. Saya juga punya koleksi fatwa Samahatusy Syaikh Abdul Aziz Bin Baz Rahimahullah. Khusus Rabi' dia hanya mempunyai dua kitab karangan saja atau tiga, itupun dua di antaranya hanyalah risalah magister dalam qism hadits dan risalah doktor dan satu kitab tentang Manhaj Dakwatil Anbiya' yang bahasanya tidak lebih adalah menciplak buku-buku Sayyid Quthub. Dan selain itu hanyalah kitab-kitab kecil yang berisi pembelaan dirinya kepada sikap dan pemikiran menyimpangnya, seperti Al-Nasrul Aziz yang di sebut Ikhwan STT Telkom. Jika ukhti tahu semua kitab Rabi itu ukhti akan merasa geli dengan Rabi ini. Dia orang yang inkonsisten dan menderita penyakit kaya Gus Dur dalam berpikir. Dia selalu memuji kitabnya setinggi langit, dia bicara politik sedang dalam kesempatan lain dia menghantam politik, dan dia selalu memutar balikkan nushush sesuai dengan propaganda dan hawa nafsunya. Dia ini sangat terpengaruh dengan gurunya Syaikh Al-A'jamiy.

Sekali lagi saya tegaskan ketika saya menulis opini dengan tema 'Mewaspadai Gerakan Salafi' saya hanya menujukannya kepada hizb salafi. Dan hizb ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan Syaikhul Islam Abul Abbas Taqiyuddin Ahmad Bin Taimiyyah Al-Harrani Al-Dimasyqi, Al-Hafizh Syamsuddin Bin Qayyim Al-Jauziyyah Al-Dimasyqi, Al-Hafizh An-Naqid Ibnul Rajab Al-Baghdadi Al-Dimasyqi, Al-Imam Ibnu Abdul Hadi Al-Damsyiqi dan semua ulama dalam madzhab saya, hanabilah. Saya lebih tahu dengan aqwal ulama madzhab saya daripada ukhti.

Jika kalian dari hizb salafi memahami secara baik Al-I'tisham Oleh Al-Imam Abu Ishaq Al-Syathibi Al-Gharnathi, Al-Shawaiq Al-Mursalah 'alal Jahmiyyah Wal Mu'ath-thillah Oleh Ibnul Qayyim, Majmu' Fatawa oleh Ibnu Taimiyyah maka kalian akan segera sadar dari kekeliruan ustadz-ustadz kalian di Indonesia, seperti Jakfar Umar Thalib, Abu Ihsan Al-Maidani yang suka menulis dengan kebodohan karena tampa data yang akurat dan orisinil, hanya untuk mendukung hawa nafsunya sehingga dia tidak malu mengutif tulisan lawan akidahnya (asy'ariyah) untuk menghancurkan gerakan atau pribadi tertentu atau ustadz-ustadz kalian yang lain. Ingat, antara murid Jakfar dengan Abdurrahman Al-Tamimiy di Surabaya tidak akur, bahkan diharamkan bagi murid Jakfar belajar kesana. Dan Jakfar ini oleh kelompok Al-Shahwah di Jakarta di angap keliru dalam memahami fatwa-fatwa ulama di Saudi atau Yaman. Dan bahwa apa yang terjadi pada kalian tidak beda dengan ahlul bida' wal ahwa, ketika kalian berselisih maka kalian akan beriftiraq, kemudian saling membid'ahkan satu dengan yang lain dan bahkan melakukan mubahalah.

Sekali lagi tanggapilah semua subtansi krusial dari tulisan ana. Jangan melenceng kesana kemari. Khusus Rabi saya akan tulis secara khusus penyimpangannya pada kesempatan mendatang.

Kurang dan lebihnya mohon maaf.

Wassalamu'alaikum wr wb
Dikirim oleh Abu Naufal As-Salafy tanggal 25/05/2003 @ 17:23:06
Assalamu alaikum wr wb

Tadinya ana sudah ingin beranjak, dan tidak masuk-masuk lagi di forum ini, karena kebanyakan yang memberi opini tidak berlandaskan ilmu yang bermanfaat, selain kebanyakan ta'ashub dengan madzhabnya, mengaku-ngaku mempunyai ilmu tentang dien ini, hanya berdasarkan koleksi buku semata yang siapa pun mampu untuk mengkoleksi buku jika banyak duit tentunya. Tetapi memahami apa yang terkandung di dalam buku tersebut adalah hal lain yang Allah berikan kepada siapa yang dikehendakinya.

Allah berfirman: " Jangan sekali-kali mengatakan diri kalian bertakwa.....Sesungguhnya Allah lebih mengetahui siapa yang paling bertakwa di antara kalian. Qs Fathir: 5

Telah menjadi ciri perjuangan iblis dan tentara-tentaranya yaitu terus berupaya mengelabui manusia. Yang batil bisa menjadi haq dan sebaliknya yang haq bisa menjadi batil. Sehingga ahli kebenaran bisa menjadi pelaku maksiat yang harus dimusuhi dan diisolir. Dan sebaliknya pelaku maksiat bisa menjadi pemilik kebenaran yang harus dibela. Syi'ar pemecah belah ini merupakan ciri khas mereka dan menganggu perjalanan manusia menuju Allah merupakan tujuan tertinggi mereka.

Dalam upayanya mengelabui mangsanya, iblis akan mengatakan bahwa ahli kebenaran itu adalah orang yang harus dijauhi dan dimusuhi dan kebenaran itu menjadi sesuatu yang harus ditinggalkan. Demikianlah hal ini terjadi pada istilah Ahlu Sunnah wal jama'ah, dalam gambaran mereka istilah ini lebih melekat kepada orang-orang yang banyak beribadah dan berpemahaman sufi. Tak cuma itu semua kelompok (hizbiyah) yang ada ditengah kaum muslimin pun mengaku sebagai ahlu sunnah wal jama'ah, meski mereka memakai tarekat yang tak pernah Rasulullah tempuh dan berakidah yang tidak sama dengan akidah Rasulullah. Begitu istimewanya nama Ahlu sunnah wal jama'ah sehingga semua orang memperebutkannya, tetapi pengakuan tetap saja tak akan menyembunyikan hakikat yang ada, percuma kita mengaku sebagai kekasih laila, tetapi laila tidak pernah mengakuinya. Kita mengaku sebagai ahlu sunnah, tetapi prilaku kita, ilmu kita sangat jauh dari ciri-ciri ahlu sunnah.

Ibnu Taimiyah berkata: Ahlu sunnah adalah yang berpegang teguh dengan kitabullah dan sunnah Rasul-Nya, dan apa yang telah disepakati oleh para pendahulu dari kalangan muhajirin dan anshar serta orang yang mengikuti mereka dengan baik. (Majmu Fatawa Juz 3 hal 375).

Adapun ciri-ciri ahlu sunnah adalah:
* mereka adalah orang-orang yang mengikuti jalan Rasulullah dan jalan para sahabat, yang menyandarkan kepada Al-Quran dan As-sunnah dengan pemahaman generasi terbaik umat ini, yaitu generasi sahabat, tabi'in dan tabi'ut tabi'in, yang meana mereka adalah pendahulu (salaf) yang shalih dan terbaik dari umat ini, sehingga mereka disebut Salafus Shalih secara keseluruhan, menyandarkan kepada pemahaman mereka secara keseluruhan, bukan person dari mereka, karena setelah Rasulullah tidak ada yang terjaga dari kesalahan.
* Jika terjadi perselisihan, mereka akan mengembalikan kepada Al-Quran dan Sunnah yang shahih, bukan kepada pendapat Imam A, atau B, apalagi kepada jalan tarikat sufi. Ingatlah bahwa perselisihan ini akan terjadi dan sunatullah, yang menjadi kontek kita bagaimana cara mengembalikan perselihan ini, siapa yang akan di jadikan hakim?
*mereka mendahulukan ucapan Allah dan Rasul-Nya, dari pada ucapan selainnya.
* mereka adalah orang yang menghidupkan sunnah Rasulullah dan mematikan segala jenis bid'ah dalam agama. Ingatlah jangan campur adukan antara khilafiyah dan bid'ah, antara perselisihan yang harus dicari kebenarannya, dengan perselisihan akibat perbedaan memahami dalil yang sama. semua itu memerlukan ilmu untuk mengetahui dasar-dasar bid'ah, bacalah kitab Ilmu Ushul Bid'ah - Syekh Ali Hasan.
* mereka adalah orang yang sagat jauh dari sifat fanatisme golongan. Tidak fanatik kecuali kepada Kalamullah dan Sunnah Rasulullah
* mereka adalah orang yang siap memikul amanat jihad fi sabilillah apabila agama menghendaki yang demikian.

adapun ciri khas mereka adalah jumlahnya sangat sedikit, yang hidup ditengah umat yang sudah rusak dari segala sisi. Rasulullah saw bersabda: "Berbahagialah orang yang asing itu (mereka adalah) orang-orang baik yang berada ditengah orang-orang jahat. Dan orang yang memusuhinya lebih banyak dari pada orang yang mengikutinya (Shahihul Jami no. 3921).

Ibnu Qayyim berkata: Ia adalah orang asing dalam agamanya dikarenakan rusaknya agama manusia, ading ketika dia berpegang terhadap sunnah karena kebanyakan manusia berpegang kepada bid'ah, asing pada keyakinnannya karena rusaknya keyakinan manusia, asing pada shalatnya karena jeleknya shalat mereka, asing dalam pergaulannya bersama mereka dikarenakan bergaul dengan apa yang tidak diinginkan oleh hawa nafsu mereka. (Madarijus salikin 3/199-200).

Demikianlah uraian singkat, yang mudah-mudahan bermanfaat dan agar kita bisa mengoreksi diri kita apakah kita telah menjadikan Rasulullah sebagai hakim bagi kita, sebabagi Imam Panutan yang tak terbantahkan oleh perkataan siapapun. berbahagialah orang yang telah menjadikan Rasulullah sebagai imamnya, beramal ktika rasul beamal dan berhenti ketika Rasul berhenti.

Dan kepada jalan inilah ana berusaha untuk menempuhnya, berusaha mempertahankannya, tak peduli orang-orang yang mencela, yang mungkin ilmu dan kitab mereka lebih banyak dari yang ana punya, tetapi ingatlah di atas langit ada langit, sedikit tapi mengikuti sunnah adalah lebih baik daripada banyak tapi bertabur bid'ah.

Wasalamu alaikum wr wb
Dikirim oleh IKHWAN STTTELKOM tanggal 26/05/2003 @ 02:50:51
Untuk Hafidin(yang tidak hafidz) yang sedang bingung ………

Sungguh, sangat menggelikan wacana anda ini,di wacana pertama anda mencela para mufti Kerajaan Saudi . Tapi diwacana kedua kamu mengambil rujukan dari mereka,Saya beritau bahwa Syaikh Abdul Aziz Bin Baz Rahimahullah itu Mufti Kerajaan Saudi.anda mencela beliau tapi mengambil rujukan dari kitab beliau pula. menggelikan sekali …….

Seharusnya saya yang bertanya : anda ini siapa ?Mencela Ulama tanpa bukti,Sedangkan Syaikh Albani yang dia itu seorang ulama besar sendiri memuji beliau(syaikh Rabi).

Lihat wacana hafidin II:
[“Dan hizb ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan Syaikhul Islam Abul Abbas Taqiyuddin Ahmad Bin Taimiyyah Al-Harrani Al-Dimasyqi, Al-Hafizh Syamsuddin Bin Qayyim Al-Jauziyyah Al-Dimasyqi, Al-Hafizh An-Naqid Ibnul Rajab Al-Baghdadi Al-Dimasyqi, Al-Imam Ibnu Abdul Hadi Al-Damsyiqi dan semua ulama dalam madzhab saya, hanabilah. Saya lebih tahu dengan aqwal ulama madzhab saya daripada ukhti.” ]lihat wacana hfd II

Sekarang terlihat ,siapa sich yang katanya “berusaha memisahkan umat dari para duat, para ulama”(lihat wacana I hafidin )ternyata pernyataan anda sendiri yang berusaha memisahkan tholabul Ilmi dengan Ulama seperti Ibnul Qoyyim ,Ibnu Taimiyyah,Ibnul Rajab (tidak perlu menulis nama lengkapnya ,khawatir dikatakaan sok tahu)
Dari sini justru saya melihat anda yang tidak konsisten,kok wacana I bertentangan dengan wacana II,jadi siapa yang memiliki penyakit seperti GusDur.Sangat LUCU sekali ……….

Menurut saya,anda ini yang pantas disebut ta'alum(sok pinter)dan buta sejarah ,saya terangkan bahwa Abu Ihsan Al-Maidani dan Abdurrahman Al-Tamimiy itu seorang sururi dan kami berlepas diri dari mereka.Apakah anda tidak bisa membedakannya?.(katanya lebih tau……….)

Sekarang telah jelas bahwa anda ini orang yang jaahil murokab(bodoh yang bertingkat-tingkat).Modalnya Cuma gede omong dan bukti nol besar.Dalilnya hanya “pokoknya dan pokoknya ,katanya dan katanya ”

Beginilah orang yang mengambil ilmu dari tempat yang salah.Dia bingung dengan wacananya sendiri , Mencela tanpa bukti dan asal menuduh.
Mungkin wacana ini saya cukupkan dan ini sudah cukup untuk membantah semua wacana hafidin karena
“agama ini bukan dimenangkan oleh si pemenang debat”.

Wacana ini saya buat agar kita punya rasa hormat kepada para Ulama.Karena Ulama adalah penerus tegaknya da'wah yang dibawa oleh Nabi kita Muhammad Sholallahu alaihi wa Sallam.

Sebagai penutup saya nukilkan hadist Nabi :

“Senantiasa akan ada sekelompok dari umatku yang tampil diatas kebenaran,tidak akan merugikan mereka orang-orang yang mencela mereka dan tidak pula merugikan mereka orang-orang yang menyelisihi mereka sampai terjadinya kiamat.”

Kita berharap agar kita termasuk dalam kelompok itu.

















Dikirim oleh ummu fatimah tanggal 27/05/2003 @ 09:44:40
Setelah membaca banyak tanggapan terhadap tulisan akh Hafidin ternyata sangat di sayangkan sekali. Terlihat sekali dari mereka yang tergabung dalam salafi tidak memiliki adab dan akhlak karimah. Betapa mereka hanya dapat menghujat, memojokkan dan memprofokasi. Alquran saja memerintahkan umat Islam apabila berdiskusi atau berdialog atau berjidal dengan ahlul kitab agar dengan cara yang terbaik, bukan sekedar baik. Nah ini dengan sesama muslim malah melampui batas, lebih keras terhadap orang muslim daripada kepada orang kafir. Ana sendiri heran dan sudah sejak lama merasa aneh dengan metode salafi dalam hal ini.

Kenyataan menunjukkan bahwa antar sesama salafi sendiri saja saling menghujat apalagi dengan yang lain. Tentu lebih dahsyat dan mengerikan. Tulisan Ikhwan STT Telkom menunjukkan hal itu. Ustadz Adurrahman Attamimi dan Abu Ihsan Almaidani oleh para muridnya dianggap salafi, tetapi oleh Ustadz Jakfar dan muridnya dianggap bukan salafi, bahkan dikatakan sururi. Nah memberikan gelar seperti ini saja sangat mudah bagi orang salafi padahal boleh jadi itu adalah ghibah dan satu kezhaliman. Kalau memang gerakan salafi saja terpecah-pecah dan masing-masing ngotot bahwa yang benar adalah kelompoknya maka menjadi relevan dipertanyakan bahwa mungkinkah mereka bermanhaj salafi? Para shahabat saja mereka biasa dan banyak berbeda pendapat baik dalam ushul kaya tentang apakah nabi saw melihat Allah Azza wa Jalla ketika mi'raj ke langit atau tidak; dalam dalam masalah furu kaya masalah apakah menyentuh wanita membatalkan wudhu atau tidak. Tapi mereka itu meskipun demikian tetap menjaga adab-adab dan akhlak karimah, tetap saling memuji dan mendo'akan, menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri, dan mereka tetap menghormati perbedaaan tersebut selama berdasar kepada ilmu dan dalil. Dan demikianlah sikap para tabiin dan tabiut tabiin. Kalau memang mereka yang mengaku salafi ini benar dalam ucapannya mengapa banyak sekali akhlak mereka tidak sesuai dengan generasi salaf. Mereka berhati kejam dan bengis, bermulut kasar dan kejam, tidak sopan dan suka berbuat zhalim dengan menyakiti hati sesama muslim. Lain daripada itu mereka tidak punya wara dalam bersikap dan berbicara.

Sejak awal akh Hafidin sudah menegaskan bahwa manhaj salafi itu satu keniscayaan. Dan semua gerakan kebangkitan Islam menyakini hal tersebut sebagai manhajnya dalam pergerakannya.Tapi yang menaggapi sama sekali tidak jeli dan tidak jujur dalam membaca. Sehingga memahami secara salah dan ngawur. Akhirnya menimpakan kezhaliman kepada akh Hafidin.

Bukankah dalam tulisannya beliau sudah membedakan antara salafi sebagai manhaj yang harus diikuti dan salafi sebagai suatu gerakan tertentu yang tidak dijamin kebenarannya. Apalagi sudah terbukti salafi sebagai gerakan banyak menimbulkan problem baru bagi umat ini, sesama mereka saling menghujat dan memberikan gelaran yang saling menjatuhkan. Apalagi kepada orang diluar tentu mereka lebih sadis dan kejam. Sebagaimana ditunjukkan oleh banyak tanggapan di sini oleh kalangan salafi.

Yang paling tidak nyambung adalah Ihkwan STT Telkom. Dari banyak komentar yang diberikan sama sekali tidak ada hubungannya dengan tulisan 'Mewaspadai Gerakan Salafi'. Seharusnya sebagai mahaiswa dia cerdas dalam memberikan tanggapan, subtansial sesuai dengan yang ditanggapi dan menyentuh pokok-pokok pikiran dari opini yang diangkat. Hatta ketika mengatakan: Hafidin itu yang justru ingin memisahkan umat dari ulama. Ini adalah satu pernyataan yang terlalu sangat dipaksakan. Ana tidak melihat hal itu dari tulisan saudara kita dan juga tanggapan yang dibuat untuk antum. Marilah kita berlaku shidiq dan inshaf. Hendaklah kita berlaku adil walaupun kepada orang yang menjadi lawan atau kita benci. Dan ini adalah perintah Alquran.

Tanggapan yang cukup berbobot adalah dari akh Abu Naufal. Meskipun juga tidak menyentuh masalah yang di angkat oleh akh Hafidin. Tetapi pada hakikatnya ada suatu persamaan bahwa salafi sebagai manhaj adalah satu keharusan. Hanya mungkin kurang jeli dan cermat dalam memahami point-point krusial yang adalah dalam opini ini. Sehingga keliru pula dalam menyimpulkan dan barangkali berburuk sangka pada akh Hafidin. Ana tahu bahwa apa yang antum tulis adalah saduran dari kitab Talbis Iblis oleh Imam Ibnul Jauzi atau dari ringkasannya Al-Muntaqa Al-Nafis Oleh Ali Hasan Al-Atsari. Sebab bahasanya sangat mirim sekali.

Sedang akh Ahmad mungkin harus jujur sebab itu adalah terjemah harfiyah dari kitab Syaikh Yusuf Qardhawi yaitu Al-Shahwah Al-Islamiyyah Minal Murahaqah Ilal Rusydi. Insya Allah itu adalah wacana yang bermanfaat dan menarik. Dan dalam tataran praktisnya dapat dijadikan sebagai seni ketika berinteraksi dengan lain harakah atau hizb.

Sesungguhnya keberagaman dalam berjamaah atau berharakah itu wajar dan tidak mengapa. Yang terpenting itu semuanya masih dalam ithar (bingkai) manhaj ahlus sunnah wal jamaah. Apalagi ini hanya dalam tahapan marhaliyah karena semua harakah itu bertujuan untuk iqamatuddin dengan wujudnya khilafah Islamiyyah di muka bumi ini. Dalam kondisi sekarang dimana khilafah tidak ada maka secara syar'i walayah itu kembali kepada ahlul halli wal qadi. Namun yang menjadi kendala ahlul halli wal aqdi itu sekarang tidak ada juga. Maka tentu saja harakah atau jamaah menjadi alternatif bagi orang untuk menegakkan Islam dan tentu saja semuanya harus bermanhaj ahlus sunnah wal jamaah. Manhaj ini sebagaimana ditegaskan oleh akh Hafidin dengan mengutip ucapan Imam Ibnu Taimiyyah dalam Majmu' Fatawa, 'menjadikan Alquran dan sunnah serta ijma para ulama salaf sebagai sumber pengambilan beragama'.

Kemudian tentang tulisan akh Hafidin yang menyorot Dr. Rabi Bin Hadi Al-Madkhali jangan ditanggapi dengan kebencian. Sebab Rabi itu hanya manusia biasa yang dapat salah dan benar. Kita tunggu saja janji dari akh Hafidin bahwa dia akan menjelaskan secara ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan kekeliruan-kekeliruan Rabi Al-Madkhali dari kitab-kitab nya yang ditulis dengan tangannya sendiri. Apalagi akh Hafidin sudah menyebutkan bahwa salah seorang syaikh di Saudi yaitu Syaikh Dr. Bakar Bin Abdullah Abu Zaid sudah melakukan banyak kritik dan koreksi. Dan ingat beliau ini ulama besar di Saudi yang sangat banyak karangannya. Dan beliau ini juga anggota dalam Haiah Kibar Al-Ulama (MUI Saudi).

Terakhir kepada saudara Hafidin tetap sabar dalam menerima hujatan dan cercaan. Ana kutipkan sebuah syair dari muqaddimah Shifat Shalat An-Nabiy oleh Syaikh Al-Albani:

Dan aku tidak akan pernah selamat
dari ucapan seorang pencela
walau aku bersembunyi di dalam
sebuah goa di atas gunung
terpencil
Siapakah orangnya yang dapat
selamat dari manusia
sekalipun dia bersembunyi
diantara dua sayap
burung rajawali.

Demikian. Kurang dan lebihnya mohon maaf.

Wassalamu'alaikum wr wb
Dikirim oleh Jakfar tanggal 27/05/2003 @ 17:20:28
Sangat luar biasa sekali gerakan salafi itu. Mereka mempunyai keahlian yang tidak di miliki oleh gerakan lain. Mereka paling ahli kalau dalam masalah hujat-menghujat, caci-mencaci, hakim-menghakimi dan memberikan cap stempel kepada individu atau kelompok. Sikap seperti ini secara transparan juga pernah diperlihatkan oleh pemimpin mereka George Bush Jr. Bagaimana dengan sangat mudahnya dia mengatakan si fulan teroris. Kelompok ini atau itu adalah gerakan terorisme. Tampaknya menjadi relevan isu yang di angkat oleh penulis utama opini ini. Bahwa gerakan salafi memang erat kaitannya dengan konspirasi musuh-musuh Islam dari Amerika dan Israel dengan zionisme dan fremasonry sebagai tink tank-nya.

Sesungguhnya semua jamaah dari jamaah yang ada mereka komitmen berpegang teguh dengan alquran dan sunnah rasul saw. Dan tidak ada satu point pun manhaj mereka yang menegaskan bahwa boleh menyalahi kitabullah dan sunnah. Bahkan mereka berusaha mengamalkan Islam secara maksimal dan kaffah. Dan semua mereka komitmen untuk selalu dalam manhaj Islami. Jika saya boleh berkata, saya melihat orang-orang dalam harakah itu sangat santun, sangat menjaga adab-adab Islami, selalu berusaha memberikan hak-hak ukhuwah sesama muslim, mereka selalu beramal dan berdakwah tampa pamrih, mereka sangat tasamuh dalam menghadapi keberangaman sikap dan pendapat selama ada dalil dan mereka selalu beusaha menjadi baik.

Keadaan ini sangat berbeda dengan gerakan salafi. Betapa mereka itu bermulut keji, sangat mudah mencap orang begini dan begitu, hanya debat saja dalam masalah-masalah yang tidak urgen, mengklaim diri sendiri atau gerakannya yang terbaik padahal Allah melarang hal tersebut dalam surat Al-Fathir, dan memutlakkan pendapat dan pemahamannya sebagai kebenaran seolah kedudukannya sama dengan nash, dan membatasi bahwa yang berhak menyandang ulama adalah yang dari gerakan salafi.

Semuanya saya pikir sepakat bahwa bidah itu terlarang dan tercela dalam dien. Namun yang menjadi masalah itu adalah menta'yin perkara yang bidah. Sebab tidak jarang karena kebodohan masalah yang tidak ada kaiatannya dengan bidah dalam dien dikatakan bidah. Dan dalam pengalaman saya seringkali hal yang dituduhkan gerakan salafi itu tidak mengena. Hampir semuanya terlalu dipaksakan kemudian dinukilkan ucapan seorang imam atau syaikh yang tidak ada hubungannya dengan itu. Semuanya hanya untuk memberikan kesan bahwa itu haram, ini bidahdan lain sebagainya. Sebagai contoh gerakan salafi ini seringkali mengeneralisai bahwa tashawwuf itu sesat dan bidah. Padahal tidak demikian adanya. Imam Abdul Qadir Al-Jailani Al-Hanbali sebagai mahaguru dalam ilmu ini tidak demikian. Bahkan oleh Ibnu Taimiyyah sangat dipuji dan beliau mensyarah sebagian perkataannya dalam beberapa risalahnya. Demikian pula dengan Abu Ismail Al-Harawy yang sangat terkenal dalam menghantam firqah jahmiyyah beliau mempunyai karangan dalam tashawwuf 'Manazilus Sairin' yang kemudian di syarah oleh Ibnul Qayyim dalam 'Madarijus Salikin'. Demikian pula Imam Ibnu Taimiyyah dalam Majmu' Fatawa membahas secara panjang lebar dalam dua jilid dari kitabnya. Dan dalam kitab lain 'Al-Istiqamah' beliau mensyarah 'Risalah Al-Qusyairiyyah'. Jadi harus jujur dan adil dalam menilai dan menghukumi.

Begitu pula mereka suka menuduh ini dan itu kepada kalangan harakah padahal kalangan harakah sendiri berlepas diri dari itu. Seperti dikatakan kalangan harakah itu mengusung pikiran khawarij. Stempel ini diberikan karena mereka biasa melakukan kontrol dan kritik kepada penguasa yang zhalim. Padahal tuduhan seperti itu sangat berat konsekuesinya. Sementara kalangan harakah berlepas diri dari hal itu. Stempel-stempel itu semuanya diberikan agar orang lari dari kalangan harakah. Dan tentu saja yang di untungkan adalah Amerika dan Israel.

Di Saudi sendiri saya mendapati bahwa kebanyakan penduduk juga bersikap demikian mencaci, menghujat dan menghakimi sebagai ciri khas gerakan salafi. Tetapi amalan mereka sungguh sangat jauh dari Islam. Mereka sangat gemar berbicara masalah sex dan bahkan dalam pengakuannya suka jajan kepada pelacur yang ada di sana. Bagi mereka cukup menyakini akidah salafi maka mereka adalah yang terbaik dan ahli surga. Di Jeddah, Makkah dan Riyadh banyak sekali para pelajur. Bahkan di Riyadh ada tempat khusus untuk itu dan juga didapati club-club malam. Namun ketika ada ulama yang protes dan mengkritik tangan-tangan penguasa dari gerakan salafi langsung menghujat dan menuduh sebagai khawarij dan memberikan pembenaran untuk menagkap dan memenjarakannya. Lihatlah Syaikh Salman Al-Audah ketika beliau mengkritik penguasa langsung dijebloskan kedalam penjara. Dan kemudian tangan-tangan penguasa dari gerakan salafi melakukan pembusukan dan penghancuran karakter kepada beliau. Dan baru-baru ini beratus-ratus imam masjid dipecat karena mereka tidak sependapat dengan sikap pemerintah yang menjadi antek Amerika. Dan dalam wawancara dengan televisi CNN penasehat Amir Abdullah menyatakan bahwa semua kurikulum sekolah akan diganti dengan metode yang baru, yang tidak memusuhi Amerika. Dan yang lebih hebat lagi para ulama pemerintah mengharamkan merusakdan menyerang fasilitas Amerika dan Inggris di Kuwait dan Saudi. Dan tidah boleh menyebut orang Amerika dengan sebutan kuffar.

Karenanya sangat relevan untuk bertanya apakah hubungan gerakan salafi yang kerjaannya hanya menghujat duat, ulama, mufakkir dan zumama dengan gerakan zionisme dan fremasonry di satu sisi dan Amerika di sisi lain. Sedang keterlibatan Saudi di sini sudah jelas sebagai pensuplai dana.

Wassalam.
Gerakan salafi itu lucu yah. Dimana-mana mereka menuduh individu dan kelompok. Tetapi giliran mereka di sorot mereka kebakaran jenggot. Hanya marah-marah dan mengumpat. Kasihan sekali.

Kata temen ane Jakfar Umar Thalib itu mengaku sebagai salafi murni dan tulen. Sedang selainnya adalah palsu, sururi. Maka Abu Ihsan, Yusuf Baisa, Yazid Jawwas, Hakim Abdat adalah palsu, mereka sururi. Sedang para murid-murid ustardz-ustadz ini munuduh Jakfar dkk sebagi palsu dan sururi. Puysieng ana memikirkannya.

Tapi secara umum semua mereka sama. Suka memutlakan pendapat dan mensakralkan ucapan ustadznya hampir sama dengan wahyu. Jadi kalau mereka bawa quran dan hadits kemudian di tafsirkan sesuai dengan selera mereka maka itu sudah hak. Karenanya mereka yang tidak sependapat dengan penafsiran tsb dianggap menyelisihi quran atau sunnah. Sama dengan NII yang suka menafsirkan quran dan hadits sesuai dengan hawa nafsunya kemudian setelah itu mereka yang di luar kelompok adalah kafir. Bukankah ini adalah syirik karena mensucikan pendapat manusia. Menjadikan ucapan manusia sama kedudukannya dengan kalam Allah dan sunnah rasul yang maksum dan suci.

Kalau memang mereka dalam kebenaran tentunya mereka tidak akan berpecah belah dan saling hujat atau menuduh sesama mereka. Dan lucunya semuanya pada mengklaim sebagai yang salafi, yang tulen, yang murni, yang asli. Sampai perlu dengan cara mubahalah, saling melaknat dan mendoakan kecelakaan. Wah apakah quran memerintahkan ajaran kaya gitu yah? Setahu ana dalam sejarah sejak masa rasul sampai sekarang mubahalah sesama muslim hanya pernah dilakukan oleh gerakan salafi, itupun sesama mereka, hanya untuk memperebutkan kesalafiahan. Hahahaha. Ana pusying. Piye toh wong salafi iki. Dan ketika jakfar di minta ishlah oleh pesantren Al-Irsyad Tenggaran Salatiga Jakfar menolak. Dan yang lucu Abu Ihsan Al-Maidani di Medan menuduh Jakfar sururi. Wah pusyieng.

Dan sudah menjadi rahasia umum anak-anak dari gerakan salafi itu ngak punya amal. Mereka doyan membicarakan cewek, berpacaran dan membicarakan yang kurang ahsan. Kaya di kampus USU Medan. Lucunya mereka memfonis orang lain sebagai ahli neraka, tidak masuk dalam kelompok yang selamat, kelompok yang akan mendapat pertolongan Allah. Lah kalau begitu mereka kaya keledai dalam surat Al-Jumah yang di cela.

Wassalam
Dikirim oleh Didin tanggal 28/05/2003 @ 14:47:52
Assalamu'alaikum

Ana rasa banyak hal yang harus diluruskan dari pemahaman gerakan salafi ini. Terutama pandangannya dalam masalah wala wal bara', bidah dan sunnah, dien dan daulah, siyasah dan dakwah, ulama dan umara.

Seringkali karena keterbatasan ilmu dan informasi mereka menjadi bersikap sebagaimana madzhab zhahiri (tekstual dalam memahami nas), sehingga mengabaikan maqashid syariah (tujuan utama syariah).

Disamping itu mereka itu sangat awam dalam waqi (realitas). Sehingga seringkali salah fatal dalam menilai keadaan. Anehnya sudah begitu masih keras kepala dan ngotot bahwa maksud nash tersebut adalah demikian.

Sebagai contoh, kalau dalam sunnah nabi saw sangat menekankan agar kita taat pada pemimpin umat (umara) sehingga dengan sebab ini hal tersebut dimasukkan sebagai prinsip dalam ahlus sunnah wal jamaah. Tetapi mereka seringkali salah dalam mengimplementasikannya. Akibatnya mahasiswa yang mendemo dan menuntut Soeharto turun oleh gerakan salafi dikatakan sebagai kelompok khawarij. Ini bukan fitnah ana baca sendiri dalam masalah As-Sunnah. Lucunya Jakfar Umar Thalib kemudian berdemo di kemudian hari kepada Abdurrahman Wahid dengan menenteng pedang. Padahal shahabat Ali Radhiyallahu Anhu memahaminya tidak demikian. Dalam riwayat ketika dia di tanya sampai sejauh mana rakyat oleh patuh pada umara beliau menjawab: pertama, selama pemimpin itu menegakkan syariah Islam; kedua, selama pemimpin itu melaksanakan jihad; ketiga, selama dia masih membagikan ghanimah kepada yang berhak. Nah Soeharto kan tahu sendiri bagaimana. Malakukan KKN, membantai rakyat di Tanjung Priok, Aceh, melakukan demoralisasi dan sekulerisasi dalam semua bidang kenegaraan dll. Anehnya Soeharto dianggap imam yang harus ditaati. Dan yang memprotesnya di anggap khawarij, bughat dan halal di perangi.

Di Kerajaan Saudi sendiri tidak ada itu penerapan syariah Islam. Kita lihat sistem kenegaraannya. Kerajaan itu tidak ada dalam Islam. Kemudian bagaimana keluarga kerajaan menghambur-hamburkan uang umat. Syariah tidak dapat diberlakukan kalau sudah berhadapan dengan keluarga kerajaan. Di Saudi para polisi terutama di Makkah biasa tidur sama tkw gelap. Disana rakyat tidak bebas pergi meskipun negaranya sendiri. Hak-hak rakyat banyak di zhalimi. Ada club-club malam di ibi kota Riyadh. Orang kafir (Amerika) lebih terhormat daripada orang muslim. Rektor LIPIA yang dedengkotnya gerakan salafi biasa itu datang ke hotel di sebuah hotel di JL. Sudirman Jakarta untuk menghadiri pesta ulang tahun kerajaan. Dan bertemu dengan banyak orang kafir, salaman, berhadapan dengan wanita dll. Anehnya ulang tahun kerajaan tidak dianggap bidah. Dan banyak lagi. Anehnya yang melakukian gerakan ishlah (perbaikan) di kerajaan di tangkap, di vonis khawarij, mempunyai pemikiran bidah. Dan yang melakukan itu semua adalah gerakan salafi karena mereka mempunyai legetimasi, karena dianggap sebagai syaikh. Lihat saja bagaima seh perlakukan kerajaan dan tokoh salafi kepada Syaikh Salman Al-Audah.

Anehnya dalam buku-buku 'ulama' gerakan salafi dikatakan bahwa satu-satu negara di dunia yang melaksanakan syariah Islam hanya Saudi. Ini juga sebagai bantahan terhadap pendapat Ustadz Sayyid Quthub Rahimahullah yang mengatakan bahwa seluruh dunia sekarang berada dalam jahiliyah. Padahal Sayyid Quthub tidak sendirian dalam hal ini. Ibnu Taimiyyah dalam Al-Iqtidha juga membahas hal demikian. Ibnu Katsir juga membahas dalam tafsirnya dalam memahami surat Al-Maidah. Bahkan kalau membaca buku yang di tulis oleh mufti Saudi sebelum Syaikh Bin Baz yang juga masih keturunan Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahhab, judulnya 'Tahkimul Qawanin' maka kita akan sangat ragu apakah Saudi itu benar menerapkan syariah Islam.

Nah yang kasihan itu adalah para pemuda yang polos, karena kebodohan, tidak dapat membaca kitab-kitab arab mereka tertipu dan terpukau hanya karena gerakan salafi suka membawa dalil dari ini dan itu. Dan terkecoh dengan penekanan bahwa pemahaman ini adalah pemahaman generasi salaf dari para shahabat radhiyallahu anhum, para tabiin dan tabiut tabiin rahimahumullah jamiian. Padahal kalau mau jujur dan kita ruju pada kitb-kitab asli ngak ada itu semua pemahaman. Itu semua adalah penafsiran dari pemahaman para ulama klasik. Dan fatalnya gerakan salafi juga salah dalam memandang realitas dan pemberlakukan nash dan perkataan para ulama. Kemudian yang repot mereka itu juga bersikap kayak syiah. Dalam syiah yang berhak menafsirkan adalah para imam yang maksum. Dalam salafi juga demikian yang dianggap hak itu adalah penafsiran ulama mereka. Sementara mereka ini bukan shahabat, bukan tabiin, bukuan tabiut tabiin, tiga generasi terbaik umat ini. Repotnya pula para pemuda yang polos dan ingin berislam dengan baik ini menganggap ucapan ustadznya yang membawa dalil ini dan itu sudah benar dan pas pemahamannya. Akhirnya jadilah disikapi bahwa ucapan ustadz sama benarnya dengan kalam Allah dan sunnah nabi saw. Kalau di ajaran kristen ini juga mirip dengan monopoli para pendeta dalam menafsirkan injil.

Makanya ana rasa apa yang di tulis oleh saudara kita dalam opini ini cukup menarik dan dapat dijadikan sebagai renungan. Kemudian untuk meningkatkan kawaspadaan. Sebab gerakan salafi ini sangat ruhama kepada orang-orang kafir dari Amerika dan sangat asyidda kepada orang-orang muslim. Bagaimanapun juga kalau mereka ada kekeliruan toh mereka masih lebih baik dari kuffar. Kenapa, karena mereka beriman kepada Allah, rasul, kitabullah dan sunnah, hari akhir dll.

Kejadian di dunia belakangan ini yang berkaitan dengan umat Islam seyogyanya menyadarkan kita semua. Bahwa ada konspirasi besar yang berusaha menghancurkan umat, baik dari dalam maupun dari luar.

Dari dalam muncul gerakan-gerakan penghancur, baik itu yang memang sesat atau sengaja di ciptakan untuk kepentingan penguasa dunia sekarang, yaitu Amerika. Karenanya tidak heran kalau banyak duat, ulama, mufakkir, zuama di hujat. Tujuannya jelas agar umat terpisah dari para pemimpinnya. Dan dari kalangan islam tidak ada lagi penentangan terhadap Amerika.

Dari luar secara terang-terangan di lakukan serangan kepada negara umat Islam. Apakah itu Irak, Pakistan, Afghanistan, Sudan, Yaman, Indonesia dll. Yang aman itu hanyalah Kuwait dan Suadi. Mengapa? Karena mereka adalah antek Amerika. Ana lihat sendiri bagaimana orang kuwait itu menari-nari, bertepuk tangan dan mendo'akan agar Irak itu secepatnya dapat di tumpas dan dihabisi. Tentunya ini adalah yang sudah salafi. Adapun orang pergerakan tentu mereka berusaha mencegah agar perang tidak terjadi, tidah terjadi kerusakan agama dan dunia yang lebih besar dll.

Kita yakin bahwa yang benar adalah benar dan bahwa yang bathil adalah bathil. Dan bahwa yang benar pada akhirnya akan menang dan terlihat terang benderang. Insya Allah.
Dikirim oleh Didin tanggal 29/05/2003 @ 11:17:40
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji hanya milik Allah Rabb alam semesta. Shalawat dan salam kepada Rasulullah, keluarga dan para shahabat.

Sampai saat ini saya tetap tidak mendapat tanggapan dan klarifikasi yang subtansial. Hatta tulisan Abu Naufal. Saya insya Allah bukan asal menulis. Sesungguhnya saya tidak suka membicarakan tanaqudhat dan inhirafat firqah mudakhalah (dinisbahkan kepada Rabi) ini. Karena bagi saya sudah jelas seperti terangnya matahari. Firqah ini adalah bidah dan hasil muamarah (konspirasi) yahudi dengan zionisme dan fremasonrynya. Saya tidak akan diam sampai kebenaran tampak kepermukaan. Tunggulah ketika nanti saya pulang ketanah air, saya akan bawa buku-buku yang menarik yang di tulis oleh para ulama salafi sendiri, baik di Kerajaan Saudi maupun di Kuwait. Dan bahwa saya sangat tahu bahwa firqah mudakhalah ini sudah di bidahkan dan sesatkan oleh para ulama salafi. Firqah ini adalah fitnah teresar abad ini. Betapa Syaikh Bin Baz, Syaikh Abdullah Binh Jibrin, Syaikh Abdullah Al-Quud, Syaikh Bakar Bin Adullah Abu Zaid, Syaikh Abdurrazaq Al-Maijiy dan masih banyak lagi sudah memperingatkan akan bahaya firqah mudakhalah ini yang memakai baju salafi padahal adalah hasil muamarah yahudi.

Sekalai lagi saya tegaskan bahwa firqah mudakhalah ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan para masyayikh yang terkenal dalam fatwa dan dakwah di Saudi. Bahkan para masyayikh sudah mentahdizr bahaya firqah munharifah (menyimpang) ini. Dan anehnya Abu Naufal masih saja melakukan tadhlil dan kezhaliman dengan menimpakah suatu yang tidak ada dalam harakah-harakah itu. Seperti yang dikatakannya, mengusung pikiran-pikiran khawarij, muktazilah, rafidhah dan firqah haddamah lainnya. Persepsi ini semua persis yang di tulis oleh Rabi Bin Hadi Hadahullah. Harusnya antum bertaqwa pada Allah ketika antum menimpakan fitnah kekufuran dan kesyirikan kepada harakah-harakah itu. Harusnya antum tatsabbut sebelum antum mengambil natijah, apalagi antum hanya taklid saja kepada buku-buku dari firqah mudakhalah ini. Ingat, 'Apabila seseorang berkata kepada saudaranya ya kafir, maka sungguh ucapan itu akan kembali pada salah satu dari keduanya'. (HR. Muttafaqun Alaih). Pada riwayat lain dikatakan, 'apabila ucapan itu benar (maka tidak berbahaya), dan apabila tidak maka ucapan itu kembali kepada dirinya'. Dan pada riwayat lain dengan memakai lafazh, 'wahai musuh Allah'. Ingatlah, orang yang suka mengatakan semuanya itu sebagaimana dilakukan oleh firqah mudakhalah akan mendapatkan waid (ancaman) dari Allah, 'bahwa Allah akan membatalkan semua amal mereka' (HR. Bukhari). Saya tidak heran bahwa sesungguhnya firqah mudakhalah ini bersikap khawarij terhadap para duat dan ulama, bersikap murjiah kepada para hukkam (penguasa) dan ruasa (pemimpin pemerintahan), bersikap jabariyyah kepada kaum yahudi dan nashrani. Tapi tunggulah bahwa kebenaran akan terungkap, dan bahwa sesuatu yang busuk akan hancur.

Antum tidak perlu berbicara banyak tentang firqah-firqah klasik itu. Dan tidak perlu membawa-bawa nama Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah. Beliau terlalu agung dan mulya untuk dikutip fatwa-fatwanya oleh firqah mudakhalah demi hawa nafsunya. Sekali lagi bertaubatlah dari melakukan tadhlil (penyesatan) kepada para syabab dan tahrif (memutarbalikkan) nushus baik secara lafazh maupun makna. Sebab yang biasa melakukan itu hanyalah ahlul bidah. Jika tulisan saya dipahami sebagai permusuhan kepada salafus shalih maka mudah-mudahan Allah memperbaiki akal pikiran kalian. Karena saya tidak pernah sama sekali berpendirian demikian, naudzu billah min dzalik. Firqah mudakhalah ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan para salafus shalih, para ulama sunnah dan para masyayikh di Saudi yang terkenal dengan fatwa dan dakwah. Maka menjadi kewajiban yang memahami dan mengerti untuk mengingatkan dan memberikan keterangan kepada umat akan bahaya firqah mudakhalah ini sebagai fitnah agama terbesar abad ini. Dan antum perlu paham bahwa, 'luhuumul ulamaa masmuumah'. Sudah berapa banyak antum mengkafirkan duat dan ulama secara dhimni (implisit), membidahkan banyak orang secara sharih dan menimpakan kezhaliman kepada banyak jamaah muslimah secara jahil. Ingatlah akan bahaya ini, perhatikan sunnah Allah yang berlaku terhadap para pengusung fitnah kaya firqah mudakhalah ini.

Saya berharap bersikaplah sebagai rijal. Jika berbicara masalah ilmiyyah maka pakailah ada-adabnya. Dan tanggapilah semua tulisan saya secara tepat, jangan melenceng kesana-kemari dan menulis yang tidak ada hubungannya dengan isi opini. Apalagi memberikan banyak contoh pemimpin firqah bidah klasik yang tidak jauh beda dengan firqah mudakhalah. Saya sangat paham dengan metoda firqah mudakhalah bahwa apabila menulis sesuatu banyak yang masih bersifat auham dinyatakan sebagai tsabit dan qath'i, kemudian sebagai penguat dikutipkan ucapan imam tertentu untuk memberikan kesan itulah yang benar dan bahwa yang menyalahi berada dalam penyimpangan. Bertaqwalah kepada Allah untuk tidak terus-menerus melakukan khiyanah ilmiyyah, lebih baik antum kembali kepada jalan yang benar dengan meninggalkan firqah mudakhalah daripada terus-menerus tenggelam dalam kesesatan firqah mudakhalah. Jangan dipahami ucapan ini sebagai permusuhan kepada salafus shalih radhiyallahu anhum. Jika terjadi maka mudah-mudahan Allah memperbaiki akal fikiran antum. Saya menyakini bahwa firqah mudakhalah ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan manhaj salafus shalih. Kita akan lihat nanti. Dihari Allah membuktikan hal itu.

Demikian. Mudah-mudahan Allah menyelamatkan umat Islam dari firqah pengusung fitnah ini. Dan mudah-mudahan Allah selalu menyatukan hati umat Islam untuk kemudian beramal mengakhiri jahiliyyah abad sekarang dan mengemban amanah khilafah yang sekarang sedang hilang.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Dikirim oleh Didin tanggal 31/05/2003 @ 08:27:59
Bismillahirrahmanirahim

Segala puji hanya milik Allah Rabb alam semesta. Shalawat dan salam kepada Rasulullah, keluarga dan para shahabat.

Sungguh sulit sekali berbicara dengan orang yang sudah bebal otaknya. Dan sungguh miris sekali berdiskusi dengan orang yang hanya memiliki beberapa fokab dalam jalan pikirannya. Tidak ada yang baru, semuanya masih terbatas pada beberapa kata: 'laisa alal manhaj', 'yukhalifuna fil manhaj', 'munharifun anil manhaj', 'hadzal manhaj', 'laisa alal manhaj al salafi'. Semua lafazh ini diucapkan secara muthlak oleh firqah mudakhalah, padahal ini adalah satu kesalahan yang fatal. Dan tidak mengunakan cara demikian melainkan ahlul bida'. Dan ini menunjukkan kebodohan dalam memahami dan mengunakan istilah para ulama. Dan yang lebih buruk lafazh-lafazh itu digunakan secara sengaja dengan tujuan melakukan tadhlil (penyesatan). Ini adalah jalan ahlul bidah wal furqah.

Sampai sekarang ana masih konsisten dengan pandangan ana. Bahwa salafi sebagai satu gerakan atau hizb adalah hasil konspirasi zionisme dan fremasonry, plus Amerika, Israel dan Saudi. Karenanya berkali-kali ana menegaskan bahwa firqah mudakhalah yang mengaku-ngaku salafi ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan salaful ummah dari para shahabat, tabiin dan tabiut tabiin radhiyallahu anhum ajmaiin, imam-imam sunnah, serta para masyayikh yang terkenal dalam fatwa dan dakwah di Saudi. Karenanya mereka adalah gerakan bathiniyyah yang tidak jauh beda dengan agama ahmadiyah yang sengaja di ciptakan Inggris, babiyyah yang di rancang oleh Rusia, Inggris dan Fremasonry.

Kenapa ana mensikapai sama semua salafi di Indonesia? Bagi ana jelas, meskipun mereka sesama mereka saling hujat, saling mengklaim, saling memfitnah, saling membidahkan, tapi sikap keluar mereka terhadap duat dan ulama, organisasi dan jamaah semuanya sama. Menjadi sumber perpecahan dan malapetaka bagi umat. Dan apa yang terjadi pada mereka itu berasal dari satu sumber, yaitu buku-buku Rabi Bin Hadi Al-Madkhali sebagai pendiri firqah mudakhalah.

Ana sudah tegaskan bahwa ana akan membeberkan kesesatan dan penyimpangan firqah mudakhalah yang mengaku-ngaku salafi ini. Ana akan tunjukkan lima puluh tiga kesesatan firqah ini dari buku-buku mereka, yang ditulis oleh Rabi dan murid-muridnya, dan kaset-kaset ceramah pemuka mereka. Tunggulah karena saat itu akan tiba dengan izin Allah.

Kepada anda, para pemuda yang polos yang sudah bergabung dengan gerakan pengusung fitnah dan gerakan penghancur umat ini ana masih dapat memaklumi. Hukum kepada yang jahil tentu saja berbeda dengan yang alim. Orang yang jahil karena kejahilannya memang biasa kena syubhat. Sehingga mereka mengikuti kesesatan dan penyimpangan. Ini adalah salah satu mawani' yang menyebabkan mereka diterima udzurnya. Mulai sekarang segeralah kalian berpisah dan tinggalkan jauh-jauh firqah mudakhalah ini. Ana khawatir itu akan menjadikan kalian terlepas dari dien sebagaimana terlepasnya anak panah dari busurnya. Karena kecintaan yang membabi buta atau tuturut munding kata orang sunda, kebodohan terhadap kitabullah, sunnah rasul, atsar para shahabat dan tabiin, aqwal dan fatawa para imam, kekurangwaspadaan terhadap muamarah (konspirasi) dan makar musuh-musuh Islam kalian membela kebathilan. Percayalah ana sangat menyayangi antum, tidak ada maksud ana sama sekali akan menyesatkan antum. Allah menjadi saksi atas apa yang ada dalam hati ini. Dan ana bertanggung jawab kepada Allah atas ucapan ini. Ini adalah ucapan dari orang yang cukup mengenal siapa itu Jakfar, wujud, Yazid, Andurrahman At-Tamimi, Mubarak Bamu'alim dll.

Kepada para ikhwah, anak-anak tabligh, hizb tahrir dan yang sering dizhalimi oleh fitnah firqah mudakhalah ini tetaplah beramal, berdakwah dan berjihad, sambil terus memperbaiki yang masih kurang. Insya Allah semuanya tidak akan sia-sia. Dan Allah tidak akan menzhalimi seorangpun dari hamba-Nya. Sedang kepada ikhwan-akhawat salafi yang masih mempunyai nurani segeralah tinggalkan firqah mudakhalah, tinggalkan membaca buku-buku firqah ini, dan hindari sementara menghadiri majlis para propagandisnya. Mudah-mudahan Allah menyelamatkan antum dari fitnah ini. Ana tahu antum bermaksud baik, tapi antum salah jalan. Kekurangan ilmu antum sudah dimanfatkan oleh firqah bathil ini.

Demikian. Walafwu minkum.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Dikirim oleh Didin tanggal 31/05/2003 @ 10:52:53
Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji hanya milik Allah Rabb alam semesta. Hanya kepada-Nya kita beribadah dan hanya kepada-Nya kita memohon pertolongan. Tiada daya dan upaya melainkan dengan Allah.

Shalawat dan salam kepada Rasulullah yang telah datang dengan membawa Al-Islam untuk kemudian ditegakkan sebagai manhajul hayat, sehingga akan tercipta rahmat, keadilan dan kesejahteraan di muka bumi.

Demikian pula semoga keridhaan Allah senantiasa diberikan kepada para shahabat sebagai generasi terbaik umat yang ditampilkan untuk manusia, orang-orang yang telah benar dalam janjinya kepada Allah, yang sangat rahmah kepada sesama muslim dan sangat keras serta tegas kepada orang-orang kafir, para rahib di waktu malam dan penunggang kuda di waktu siang.

Sungguh luar biasa sekali. Ana tidak pernah menyangka bahwa seorang muslim sangat gegabah dalam mengkafirkan orang muslim. Ana sudah berikan peringat, tapi kebodohan, jauhnya dari hidayah Allah dan petunjuk kenabian sudah merusak aqidah, mengeraskan atau bahkan mematikan hati, dan memenuhi dada dengan permusuhan serta kebencian. Tiada daya dan upaya melainkan dengan Allah. Innaalillaahi wa innaa ilallaahi raji'uun.

Samahatus Syaikh Abdul Aziz Bin Badullah Bin Baz Rahimahullah pernah berusaha memberikan syafaah (memintakan amnesti) untuk Al-Ustadz Al-Syahid Sayyid Quthub Rahimahullah kepada Jamal Abdun Nashir. Sungguh jihad Sayyid Quthub terhadap tirani yang zhalim dan bebal sangat jarang orang mampu lakukan pada zaman ini. Berkali-kali Syaikh Bin Baz Rahimahullah menyatakan bahwa Sayyid adalah salah seorang ulama umat Islam, duat dan pembela Islam, dan bahwa karya-karyanya sangat bermanfaat bagi umat. Dan bahwa beliau adalah ulama ahlus sunnah wal jamaah. Selama lebih dari dua puluh tahun predikat syahid melekat pada dirinya, hal ini di ketahui oleh orang umum maupun khusus, dan tidak ada yang mengingkarinya. Demikian pula fatwa Syaikh Adullah Bin Jibriin Hafizhahullah ketika ditanya tentang Sayyid Quthub, Syaikh Nashiruddin Al-Albani Rahimahullah dalam dialog dengan sebagian firqah mudakhalah yang mana malah beliau mencela penanya yang tidak tarahhum dengan Sayyid, Syaikh Bakar Bin Abdullah Hafizhahullah, Dr. Sulaiman Al-Asyqar dll. Malapetaka muncul ketika seorang Rabi Bin Hadi muncul dengan penghujatan dan penistaan. Sungguh luar biasa, berarti selama dua puluh tahun lebih para masyayikh yang terkenal dengan fatwa dan dakwah bodoh tentang hakikat Sayyid Quthub. Innaalillaahi wa innaa ilaihi rajiuun. Bukankah ini pemikiran khawarij terhadap Sayyid di satu sisi dan pemikiran murjiah terhadap Jamal Abdun Nashir yang zhalim di sisi lain.

Sungguh anak kemaren sore, yang tidak mengerti dien, hanya belajar Islam dari majalah Salafi dan As-Sunnah, membaca buku-buku yang isinya tidak lebih dari menghujat dan pembusukan sudah berani mengkafirkan orang dan menista orang yang sudah benar dalam janjinya kepada Allah. Bertakwalah kepada Allah. Ingatlah akan ancaman Allah bahwa ucapan pengkafiran itu akan kembali menimpa pada penuduhnya. Takutlah pada Allah bahwa Allah akan membatalkan semua amalan antum. Tidakkah antum paham bahwa antum sama sekali tidak ada hak untuk membagikan rahmat Allah kepada hamba-Nya.

Ana sangat tahu bahwa ucapan-ucapan itu adalah nukilan dari buku pemimpin firqah mudakhalah Rabi Bin Hadi dalam 'Adhwa Islamiyyah ala Aqidah Sayyid Quthub wa Fikrihi'. Wahai kalian para ikhwan dan akhwat salafi masih belum cukupkah penyimpangan yang ada membuka mata kalian. Lihatlah apa yang sudah dilakukan dan diucapkan oleh laki-laki ini. Dia menista seorang mujahid dan mengagungkan seorang Jamal Abdun Nashir yang zhalim dan yang tidak pernah shalat, puasa dan melakukan kewajiban-kewajiban Islam. Naudzu Billaahi minadz dzulli wal khidzlan.

Kitab-kitab Ma'alim Fith Thariiq, Khashaaish At-Tashawwur Al-Islami Wa Muqawwimaatuhu, Haadzad Diin, Al-Mustaqbal Li Haadzad Diin, Limaadza A'damuuni, Nahwa Mujtama Islaami, Fii Zhilaal Al-Quraan dll merupakan karya Sayyid Quthub Rahimahullah. Tunjukkan di bagian mana di sana ada khurafat dan pengkafiran terhadap masyarakat muslim. Tidak mengucapkan demikian melainkan orang yang jahil dan hasud. Masya Allah, seorang alim yang sudah sampai kepada fokos-fokus besar dari manhajul aqidah di nista secara demikian. Ya Allah malapetaka apakah yang menimpa umat ini, betapa orang-orang dari firqah mudakhalah ini sangat gampang dan latah dalam mengkafirkan, membidahkan, memfasikkan, menyesatkan dan memutuskan surga dan neraka. Innaalillaahi wa innaa ilaihi rajiuun.

Untuk antum anak-anak firqah mudakhalah yang jahil, yang humuq, dan sudah buta oleh fanatisme jangan lakukan lagi tindakan keji ini. Betapa akan semakin tampak pada orang bahwa selama ini antum hanya mengaku-ngaku saja berilmu dan punya dalil, tapi sesungguhnya jauh panggang dari api. Betapa kejadian ini semakian menunjukkan bahwa firqah mudakhalah ini adalah bathil, munharifah, dhalalah dan wajib dihentikan fitnahnya. Dan antum sama sekali tidak ada hubungannya dengan salaful ummah dan manhaj ahlus sunnah wal jamaah. Pahamilah ini.

Demikian. Mudah-mudahan Allah menyelamatkan umat ini dari fitnah kelompok ini. Dan Allah memenagkan umat ini atas musuh-musuhnya.

Wassalamu'alaikum warhmatullahi wabarakatuh
0 Responses

Posting Komentar