KOMPAS.COM/GLORI K WADRIANTO
Blackberry menjadi alat komunikasi yang populer.
Jumat, 22 Mei 2009 | 15:04 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com-Saat ini semakin banyak saja yang menggunakan BlackBerry. Tak hanya para pekerja, banyak juga anak sekolah yang menggunakan gadget asal Kanada tersebut. Bagi seseorang yang belum mempunyai BlackBerry, tidak ada salahnya untuk mempertimbangkan beberapa hal sebelum membeli BlackBerry:
1. Sesuaikan dengan Kebutuhan. BlackBerry memiliki keunggulan dalam pada sisi email. Seseorang dengan mobilitas dan kesibukan yang tinggi akan sangat terbantu dengan kecepatan BlackBerry dalam menerima dan mengirim email. Sehingga layanan push mail tersebut, kurang berguna bagi seseorang dengan aktivitas yang tergolong santai dan aktivitas membuka email dapat ditunda.
Selain itu BlackBerry juga lebih cocok bagi para penggemar chating. Karena BlackBerry menyediakan berbagai fasilitas chating, seperti BlackBerry Massanger, Yahoo Massanger dan Google Masanger.
2. Pikirkan faktor keuangan. Faktor ini tidak kalah penting, karena untuk berlangganan layanan BlackBerry, dana yang diperlukan setiap bulannya paling tidak Rp 160.000. Itu di luar pemakaian sms dan telepon. Selain itu sebelum membeli BlackBerry, konsumen juga harus menyesuaikan dengan bujet yang ia miliki.
3. Jangan membeli hanya karena faktor lingkungan. Banyak masyarakat yang terjebak membeli BlackBerry karena mengikuti lingkungan. Mungkin bagi seseorang yang beraktifitas di lingkungan yang semuanya menggunakan BlackBerry, membutuhkan BlackBerry memang diperlukan. Karena fasiltas telepon dan sms semakin ditinggalkan, mereka biasanya berkomunikasi melalui chating, email ataupun facebook. Namun bagi seseorang yang masih dapat berinteraksi melalui telepon, sms atau bertemu langsung, layanan-layanan BlackBerry tersebut kurang bermanfaat.
4. Jangan sampai tertipu dengan BlackBerry aspal. Setiap BlackBerry dilengkapi dengan PIN dan EMAI (nomor mesin). PIN dan EMAI tersebut sebenarnya hanya dimiliki oleh satu BlackBerry, namun belakangan ini PIN dan EMAI tersebut banyak yang dipalsukan. Kerugian dari produk BlackBerry palsu tersebut adalah, konsumen tidak dapat menggunakan fitur-fitur unggulan dari BlackBerry. Saat PIN dan EMAI kloning tersebut, maka RIM (Research In Motion) secara otomatis akan menolaknya dan BlackBerry berfungsi seperti handphone biasa dan hanya daapat melakukan sms dan telepon.
Cara menditeksi BlackBerry aspal pun tergolong sulit. Ada yang segera terdeteksi, sewaktu ingin menggunakan akses BlackBerry tidak bisa. Padahal setelah diperiksa beres semua, dan jika SIM Card dipindahkan ke pesawat lain tidak ada masalah.
Ada juga yang pada awalnya fitur-fitur BlackBerry dapat digunakan. Namun setelah tiga bulan, layanan tersebut tidak lagi dapat diakses.
Untuk menghindari hal tersebut, sebaiknya membeli BlackBerry pada outlet resmi. Harga memang sedikit lebih mahal, namun konsumen tidak harus menanggung risiko.
Blackberry menjadi alat komunikasi yang populer.
Jumat, 22 Mei 2009 | 15:04 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com-Saat ini semakin banyak saja yang menggunakan BlackBerry. Tak hanya para pekerja, banyak juga anak sekolah yang menggunakan gadget asal Kanada tersebut. Bagi seseorang yang belum mempunyai BlackBerry, tidak ada salahnya untuk mempertimbangkan beberapa hal sebelum membeli BlackBerry:
1. Sesuaikan dengan Kebutuhan. BlackBerry memiliki keunggulan dalam pada sisi email. Seseorang dengan mobilitas dan kesibukan yang tinggi akan sangat terbantu dengan kecepatan BlackBerry dalam menerima dan mengirim email. Sehingga layanan push mail tersebut, kurang berguna bagi seseorang dengan aktivitas yang tergolong santai dan aktivitas membuka email dapat ditunda.
Selain itu BlackBerry juga lebih cocok bagi para penggemar chating. Karena BlackBerry menyediakan berbagai fasilitas chating, seperti BlackBerry Massanger, Yahoo Massanger dan Google Masanger.
2. Pikirkan faktor keuangan. Faktor ini tidak kalah penting, karena untuk berlangganan layanan BlackBerry, dana yang diperlukan setiap bulannya paling tidak Rp 160.000. Itu di luar pemakaian sms dan telepon. Selain itu sebelum membeli BlackBerry, konsumen juga harus menyesuaikan dengan bujet yang ia miliki.
3. Jangan membeli hanya karena faktor lingkungan. Banyak masyarakat yang terjebak membeli BlackBerry karena mengikuti lingkungan. Mungkin bagi seseorang yang beraktifitas di lingkungan yang semuanya menggunakan BlackBerry, membutuhkan BlackBerry memang diperlukan. Karena fasiltas telepon dan sms semakin ditinggalkan, mereka biasanya berkomunikasi melalui chating, email ataupun facebook. Namun bagi seseorang yang masih dapat berinteraksi melalui telepon, sms atau bertemu langsung, layanan-layanan BlackBerry tersebut kurang bermanfaat.
4. Jangan sampai tertipu dengan BlackBerry aspal. Setiap BlackBerry dilengkapi dengan PIN dan EMAI (nomor mesin). PIN dan EMAI tersebut sebenarnya hanya dimiliki oleh satu BlackBerry, namun belakangan ini PIN dan EMAI tersebut banyak yang dipalsukan. Kerugian dari produk BlackBerry palsu tersebut adalah, konsumen tidak dapat menggunakan fitur-fitur unggulan dari BlackBerry. Saat PIN dan EMAI kloning tersebut, maka RIM (Research In Motion) secara otomatis akan menolaknya dan BlackBerry berfungsi seperti handphone biasa dan hanya daapat melakukan sms dan telepon.
Cara menditeksi BlackBerry aspal pun tergolong sulit. Ada yang segera terdeteksi, sewaktu ingin menggunakan akses BlackBerry tidak bisa. Padahal setelah diperiksa beres semua, dan jika SIM Card dipindahkan ke pesawat lain tidak ada masalah.
Ada juga yang pada awalnya fitur-fitur BlackBerry dapat digunakan. Namun setelah tiga bulan, layanan tersebut tidak lagi dapat diakses.
Untuk menghindari hal tersebut, sebaiknya membeli BlackBerry pada outlet resmi. Harga memang sedikit lebih mahal, namun konsumen tidak harus menanggung risiko.
Posting Komentar